Rabu, 24 Desember 2014

Semilir angin

Semilir angin berhembus sepoi menyejukan tubuhku yang panas, mengeringkan keringatku.
Semilir angin membawa anganku terbang, melayang.....
Mengitari pusara hidup yang nyata.
Aku ingin segera pergi.
Aku ingin segera pulang menemui-Nya, memandang-Nya.
 Menikmati hidangan-Nya yang telah tersedia bagi manusia yang terus mengabdi mencurahkan hati, cinta, peluh air mata pada-Nya Yang Maha Mulia.
 Semilir angin membawaku kembali meresapi nyata ini.
Darulhuda, Sabt050708€200709

Karena hidup, maka....

Karena hidup, maka....
Prian Alfan
Karena langit tak slamanya cerah.
 Karena mentari tak slamanya bersinar terang. 
Karena bulan tak slamanya purnama. 
Karena dunia tak abadi, fana semata.
 Maka, perubahan adalah kepastian. 
Pergerakan adalah keharusan.
 Pengembangan adalah kemestian. 
Jangan pernah takut untuk berubah! 
Jangan pernah takut untuk bergerak! 
Jangan pernah takut untuk berkembang! 
Karena jalan tak slamanya lurus lempang. 
Karena jalan tak slamanya lurus lempang. 
Karena roda slalu berputar.
 Kadang diatas, kadang di bawah. 
Maka jangan takut untuk berkarya.
 Jangan takut hasilnya tidak diterima. 
Karena salah adalah lumrah. 
Kekeliruan bisa ditoleran. 
Teruslah maju!
 Karena hidup, maka. . . . . . . . . . berkaryalah. 
010308€180709

Kenyataan Dakwah

Kenyataan Dakwah

Kawan ternyata dakwah tak semudah yg dibayangkan. Lebih mudah mengundang orang untuk dangdutan dari pada pengajian. Lebih gambang mengajak orang pesta daripada kajian islam misalnya. Begitukah realitanya sekarang. Apakah kita patut menyerah?

Cepi Supriatna the real 'dai' will never give up, there are many ways to walk on dakwah line

Abah Heri Tanda Kiamat sudah dekat........
maka dengan itu banyak orang yang mata hatinya sudah jadi batu............tetapi jangan lelah untuk mendakwahi mereka juga diri sendiri yang terkadang iman kita naik turun ketika melihat mereka, jangan sampai terwarnai kebanyakan orang


Arif Nur Hidayat mungkin itu ujian bagi seorang da'i, memang nengajak orang ke jalan yang nbenar itu tidaklah mudah.berjuanglah 
allohu akbar!


Puisi Untukmu : Syaikh Abdullah Azzam

Puisi Untukmu : Syaikh Abdullah Azzam
dan Hari ini......
25 tahun sudah
jasadmu meninggalkan mayapada


namun......
ruhmu slalu menemani
jiwa-jiwa kami

tubuh ragawimu terbujur kaku


namun.......
karyamu
tetap menggelora

tubuh tegapmu
terkubur tanah

namun semangat juangmu
takan terkubur zaman

mereka orang kafir terus berusaha
memadamkan nurNya

padahal Ia akan senantiasa
menyinarkan nurNya

selamat jalan mujahid
semangatmu senantiasa menghiasi dada kami

arrahmaniyyah,241109 rewrite241110